Minggu, 19 Januari 2014

(2) Sahabat Akrab

Aku masih terus mencari kerja, walau banyak teman seangkatan sudah dan sukses pada waktu itu. Putus asa itu mungkin ungkapan yang pas pada waktu itu tapi aku berusaha bangkit. Pada waktu tertentu aku menyempatkan ikut pengajian rutin selain mengisi waktu juga setidaknya menguatkan niat dan cita-cita yang belum terwujud. Silaturahim ke beberapa teman aku lakukan dan tak lupa untuk cari - cari info kerja. Dari beberapa sahabat akrab inilah bisa "membunuh" kebosanan dan memang silaturahim akan dapat pahala yang dijanjian Allah.

Sebut saja Edi salah satu sahabat akrabku, yang kerapkali menghibur pada waktu itu. Kami saling bergantian  berkunjung ke rumah masing-masing. Dan setelah itu kebeberapa teman lainnya. Atau sekadar ngobrol di rumah atau menikmati pempek, makanan khas Palembang yang "mak nyus". Edi itulah namanya tiga huruf. Awal mengenalnya saat kelas II SMP, sebenarnya ia adalah kakak kelasku, karena ia tinggal kelas alias tidak naik akhirnya bergabung dengan kelasku. Bangku sebelahku yang kosong waktu itu menjadi pilihannya.Tidak cuma kami yang saling mengenal tapi keluarga kami juga saling mengenal. Pada waktu tertentu kami saling mengunjungi.

Kami saling menutupi kekurangan kami, dan walau punya kelebihan masing-masing saling menjaga tidak sombong dan menjadi kunci keakraban kami. Selain Edi, temanyang juga telah memberikan sebuah harapan agar tetap semangat menghadapi tantangan, dan di sini tidak bisa kusebut satu persatu. Tapi buat kalian aku sangat bangga dan buat kalian aku katakan "Aku mencintai kalian."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar